P3K : Keracunan

KERACUNAN

Pengertian :
Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian.

Beberapa contoh zat yang berupa racun : insektisida, bahan kimia seperti sianida (sering ditemukan pada singkong beracun), logam berat, racun binatang (ular, kalajengking dll.) .

Cara terjadinya keracunan pada manusia :
-        Sengaja bunuh diri
-        Keracunan tidak disengaja
-        Keracunan melalui mulut/alat pencernaan
-        Keracunan melalui pernapasan
-        Keracunan melalui kulit atau absorbsi (kontak)
-        Keracunan melalui suntikan atau gigitan

Gejala dan tanda keracunan secara umum :
Gejala umum :
a.    Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan
b.    Penurunan respon
c.     Gangguan pernapasan
d.    Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
e.    Mual, muntah
f.      Lemas, lumpuh, kesemutan
g.    Pucat atau sianosis
h.    Kejang-kejang
i.      Syok
j.      Gangguan irama jantung dan peredaran darah pada zat tertentu.

Gejala-gejala khas
Keracunan melalui mulut :
1.      Mual, muntah
2.      Nyeri perut
3.      Diare
4.      Napas/mulut berbau
5.      Suara parau, nyeri di saluran cerna (mulut dan kerongkongan).

Keracunan melalui pernapasan :
1.      Sesak napas
2.      Mungkin sainosis (kebiruan)
3.      Napas berbau

Keracunan melalui kulit :
Daerah kontak berwarna kemerahan, nyeri, melepuh dan meluas.

Keracunan melalui suntikan/gigitan :
Di daerah suntikan/gigitan :
1.      Luka
2.      Nyeri
3.      Kemerahan
4.      Perubahan warna (biasanya pada gigitan ular).

Penatalaksanaan keracunan secara umum :
1.      Pengamanan sekitar, terutama bila berhubungan dengan gigitan binatang.
2.      Pengamanan penderita dan penolong, terutama bila berada di daerah gas beracun.
3.      Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan
4.      Penilaian dini, bila perlu lakukan RJP.
5.     Bila racun masuk melalui jalur kontak, buka baju penderita dan bersihkan sisa bahan 
beracun bila ada, lalu bilaslah daerah yang terkena dengan air.
6.      Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah.
7.     Beri oksigen bila ada sesuai dengan ketentuan, khususnya pada keracunan melalui 
udara.
8.     Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan dan sebagainya sebaiknya 
diamankan untuk identifikasi.
9.      Penatalaksanaan syok bila terjadi
10.   Pantau tanda vital secara berkala
11.   Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Beberapa perhatian khusus :
Pada keracunan melalui mulut/pencernaan :
a.       Untuk menurunkan kadar racun yang tertelan lakukan pengenceran dengan memberi minum susu/air sebanyak-banyaknya atau anti racun (norit, putih telur).
b.       Jangan memberikan susu pada keracunan yang diketahui mengandung fosfat karena dapat bereaksi.
c.        Mengeluarkan racun dari lambung dengan rangsangan-rangsangan muntah, hanya efektif bila dilakukan  dalam  4 jam pertama setelah keracunan. Hati-hati karena rangsangan muntah tidak boleh (kontra-indikasi) dilakukan pada :
1.    Menelan asam/basa kuat
2.    Menelan produk minyak bumi (minyak tanah, bensin dsb.)
3.    Korban kejang atau bakat kejang
4.    Korban tidak sadar atau ada gangguan kesadaran.

Pada keracunan melalui kontak :
a.       Buka baju penderita yang terkena
b.       Siramlah bagian yang terkena racun dengan air sekurang-kurangnya selama 20 menit
c.       Hati-hati bila racun berupa serbuk, jangan disiram dahulu tetapi sikat dahulu sampai debu racunnya bersih baru siram dengan air
d.       Jangan menyiram daerah yang terkena racun yang bereaksi dengan air
e.     Pada waktu menyiram atau menyikat posisikan diri penolong sedemikian rupa sehingga terhindar dari kemungkinan percikan racun tersebut